Seperti layaknya mahasiswa kedokteran gigi lainnya, Anggi Hayani Harahap (22) mengikuti
kegiatan penyuluhan gigi sebagai bakti untuk masyarakat. Bulan Agustus
2010, Anggi melakukan penyuluhan untuk anak-anak di beberapa kecamatan
di Medan.
Saat itu, ia merasa, penyuluhan yang dilakukannya
tak mendapat perhatian dari anak-anak. Tak patah semangat, ia mencari
cara agar penyuluhannya berhasil. Ia mendapat ide untuk menciptakan
boneka gigi yang lucu untuk mencuri perhatian anak-anak.
“Boneka
ini berbentuk gigi geraham yang diberi mata dan mulut yang bisa
terbuka. Bila mulut boneka dibuka, maka akan terlihat gigi-gigi di dalam
boneka. Saya jadi mudah memberikan informasi kesehatan gigi kepada
anak-anak.” ungkap wanita kelahiran 23 Juni 1990 ini.
Tak
disangka, boneka gigi yang awalnya hanya sebagai alat peraga kesehatan
(phantom) ini ternyata sangat disukai anak-anak. Dari situ, muncullah
ide untuk menjual boneka gigi ciptaannya. Tak hanya untuk penyuluh
kesehatan, boneka tersebut juga bisa dibeli oleh semua kalangan.
Menggunakan bendera usaha Kenkou Dolls & Souvenir, Anggi kemudian memberi nama bonekanya Dens in Dente,
artinya gigi di dalam gigi. Ia menciptakan karakter Mister Dente untuk
gigi sehat dan Kenkou Boy untuk karakter boneka gigi berlubang.
Anggi
mematok harga bervariasi untuk tiap bonekanya, tergantung ukuran dan
bahan. Harganya antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Untuk memperluas
bisnisnya, ia juga menciptakan suvenir, gantungan kunci, mug, stiker,
dan kaus bergambar gigi. “Saya menjual produk secara online. Menurut saya sangat efektif dan menghemat biaya,” ujarnya.
Selain
kuliah dan berbisnis, Anggi aktif dalam organisasi kewirausahaan di
kampusnya. Tahun 2011, Anggi direkomendasi oleh dosennya untuk mengikuti
kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Berkat produknya yang inovatif, Anggi berhasil meraih juara Terinovatif dan Teredukatif WMM tingkat nasional.
Anggi mendapat gelar teredukatif lantaran produknya digunakan di
sekolah-sekolah, puskesmas, dokter gigi, dan instansi kesehatan lainnya.
“Setelah menang, saya dilibatkan dalam
berbagai pameran. Cara ini, selain meningkatkan penjualan, juga membuat
produk saya makin dikenal masyarakat luas,” jelas wanita yang berharap
produknya bisa menjadi ikon PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) ini.
Dalam
berbisnis, Anggi tak lupa terus melakukan inovasi, seperti meluncurkan
produk baru berupa boneka gigi berwarna-warni. “Ide justru datang dari
pelanggan. Awalnya saya sama sekali tidak setuju, mana ada gigi
berwarna?” jelas mahasiswi semester 8 Universitas Sumatra Utara ini.
Namun, karena derasnya permintaan pasar, akhirnya ia pun mengeluarkan boneka gigi berwarna biru, hijau, ungu, dan fuchsia.
Sebagai pengusaha, ia belajar untuk mendengarkan apa keinginan pasar,
asalkan masih sesuai dengan inti bisnis yang dijalankannya.
Sumber :
https://www.google.com/search?biw=1360&bih=629&tbm=isch&sa=1&q=cerita+sukses+anggi+hayani&oq=cerita+sukses+anggi+hayani&gs_l=img.3...21505.24589.6.24777.18.9.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.57.img..18.0.0.y2k3Ew6z91U&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.78597519,d.dGY&dpr=1&ech=1&psi=9RJTVKrIDabZmAXpnYGACA.1414730488992.9&ei=_hNTVIOoCMbRmwWBvYGIDw&emsg=NCSR&noj=1

Tidak ada komentar:
Posting Komentar