Total Tayangan Halaman

Selasa, 21 Oktober 2014

Tirto Utomo, Pendiri Minuman Kemasan Aqua.

     Sebuah ruangan yang terdiri dari tiga lemari kayu terpajang rapi berbagai produksi aqua. sebuah meja rapat bundar berukuran kecil dan meja kerja mengisi ruangan tersebut. Dari ruangan itulah Tirto Utomo mengawali lahirnya perusahaan aqua pada 1973. Tirto Utomo warga asli Wonosobo, mendirikan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) karena ketika bekerja sebagai pegawai pertamina di awal tahun 1970-an Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun, jamuan itu terganggu karena istri ketua delegasi itu mengalami diare akibat meminum air yang tidak bersih.Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamu yang berasal dari Negara barat tidak dapat minum air yg direbus, mereka hanya bisa meminum air yang sudah di sterilkan. inisiatif pun bisnispun segera datang bersama saudara-saudaranya. Tirto mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Adiknya, Slamet Utomo diminta untuk magang di Polaris, Sebuah perusahaan (AMDK) yang ketika itu beroperasi di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk, botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Usai mengerti cara kerja pembuatan air minum dalam kemasan, Tirto mendirikan Pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamainya Golden Missisippi dengan kapasitas Produksi enam juta liter pertahun. Tirto sempat ragu dengan nama Golden Missisippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya namun terdegar asing di telinga orang Indonesia. konsultannya Eu Lindra Lim mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok dengan image air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Tirto kemudian mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua.
Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual RP 75, hampir 2 kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp 46 untuk 1000 ml. bermodal keberanian meskipun saat itu air mineral dalam kemasan belum ada di Indonesia, Tirto tetap yakin dengan langkahnya. keluar dari tempat kerjanya yang mapan di tempat pertamina, pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku atau air yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pergunungan yang mengalir sendiri karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. dengan bantuan Willy Sidarta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, sistem distribusi Aqua bisa diperbaiki. Willy menciptakan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. konsep pengiriman menggunakan kardus dan galon yang didesain khusus membuat penjualan secra konsisten membaik. Tahun 1974-1978 adalah masa-masa sulit bagi perusahaan ini, apalagi permintaan konsumen masih sangat rendah. masyarakat kala itu masih asing dengan air minum dalam kemasan. Apalagi harga 1 liter lebih mahal dari harga 1 liter minyak tanah, tapi pemilik Aqua tidak menyerah. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya Aqua mulai diterima masyarakat luas bahkan tahun 1978, Aqua telah mencapai titik BEP dan saat itu menjadi batu loncatan kisah sukses Aqua dan berkembang. Saat itu, produk Aqua memang ditujukan untuk market menengah atas baik rumah tangga, kantor, dan restoran. Namun sejak tahun 1981, Aqua telah mengganti kemasan dari semula kaca menjadi plastik sehingga melahirkan berbagai variasi kemasan. hal ini menyebabkan distribusi yang lebih mudah dan harga yang lebih terjangkau sehingga produk Aqua dapat terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. dari sisi lain, Aqua juga menjadi pelopor botol plastik yang semula berbahan PVC. Selain itu, desain botol Aqua berbentuk persegi berbaris yang mudah dipegang yang telah menggantikan desain bulat Eropa bahkan PET ciptaan Aqua ini telah dijadikan standar dunia. Pada 1984, pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur dan pada 1995 Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi inline di pabrik mekar sari. Pemrosesan dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaa, hasil sistem inline ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih sehingga proses produksi lebih higienis. Aqua juga sukses di mancanegara sejak 1987 produk Aqua telah diekspor di berbagai negar seperti Singapur, Malaysia, Filipina, Australia, Fuji, Timur Tengah, dan Afrika
berbagai prestasi dan penghargaan pun didapatkan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya persaingan baru, Lisa Tirto sebagi pemilik aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto Utomo menjual sahamnya pada Danone pada tanggal 4 september 1998. akusisi tersebut dianggap banyak pihak sebagai langkah tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup menyelamatkan aqua dari ancama pesaing baru.  langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di indonesia. pada tahun 2000 bertepatan dengan pergantian milenium aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua Almarhum Tirto Utomo Pun dinobatkan sebagai pencetus air minum dalam kemasan dan masuk dalam "Hall Of Fame" dan berdasarkan survey Zeninth International, sebuah badan Survey Inggris aqua dinobatkan sebagai merk air minum dalam kemasan terbesar di Asia Pasifik dan air minum dalam kemasan nomor dua terbesar didunia. sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah kita kira..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar